Pada dasarnya sistem bilangan dibagi menjadi 4 bilangan pokok, yaitu :
a.
Sistem bilangan biner :
0 dan 1
b.
Sistem bilangan octal :
0,1,2,3,4,5,6,7
c.
Sistem bilangan decimal :
0,1,2,3,4,5,6,7,8,9
d.
Sistem bilangan hexa decimal : 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F
Jika
bilangan desimal (radix/dasar 10) mempunyai simbol 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9, bilangan dasar 2 atau biner hanya
mempunyai dua simbol, yaitu 0 dan 1. Dua simbol tersebut dapat mewakili semua
angka. Untuk mewakili suatu kelompok
yang terdiri dari 2n unsur yang berbeda, sandi biner akan memerlukan
paling sedikit n bit itu. Hal itu dikarenakan untuk menyusun n bit itu dalam 2n
cara yang berlainan. Meskipun banyaknya bit minimum yang diperlukan untuk
menjadikan 2n besaran yang berbeda itu adalah n, tidak ada batas
maksimum banyaknya bit yang dapat dipergunakan untuk suatu sandi biner. Jadi
untuk m karakter yang diwakili sebagai sandi biner, diperlukan
sekurang-kurangnya n bit yang diperoleh menurut hubungan berikut : 2n ³ m.
Berbagai macam sandi untuk bilangan desimal dapat diperoleh dengan mengatur 4
bit atau lebih dalam 10 kombinasi yang berlainan.
1.1.
Mengubah bilangan desimal menjadi bilangan
biner
Berikut
langkah-langkah untuk mengubah bentuk bilangan desimal menjadi bilangan biner :
Contoh
:
1. Ubahlah
bilangan desimal 9 menjadi bilangan biner!
v Bilangan
dibagi 2, hingga didapat hasil akhir 1.
v
Baca hasil pembagian dari bawah ke atas, maka akan
didapatkan hasil 9(10) = 1001(2)
1.2.
Mengubah
bilangan biner menjadi bilangan desimal
Berikut
langkah-langkah untuk mengubah bentuk bilangan biner menjadi bilangan desimal :
Contoh :
- Ubahlah bilangan biner 1011 menjadi bilangan decimal !
1
0 1 1
(1x2³)+(0x2²)+(1x2¹)+(1x20)
= 8 + 0 + 2 + 1
= 11
Maka,
1011(2) = 11(10)
No comments:
Post a Comment