Mata Kuliah : TRANSFORMATOR
Dosen : Rikmanto,S.Pd
Perkuliahan Ke 1 & 2
Jenis file : Power Point (*.pptx)
klik disini untuk mendownload file!
Saturday, October 26, 2013
MESIN LISTRIK PERKULIAHAN KE-1
Friday, October 18, 2013
GERBANG DASAR LOGIKA
Sambil menunggu materi dari dosen yang di copy di flasdisk temen trus estafet sampai nantinya akan ada ditangan saya untuk diposting di blog ini,saya akan sampaikan dulu materi tentang Gerbang Dasar Logika yang sudah direquest oleh kawan kita MANISTEC dari Asosiasi Plat G Indonesia yang semalam baru memecat sutEkno dari asosiasi fiktif tersebut.
Monggo disimak langsung!
Elektronika digital adalah sistem
elektronik yang menggunakan signal digital. Signal digital didasarkan
pada signal yang bersifat terputus-putus. Biasanya dilambangkan dengan
notasi aljabar 1 dan 0. Notasi 1 melambangkan terjadinya hubungan dan
notasi 0 melambangkan tidak terjadinya hubungan. Contoh yang paling
gampang untuk memahami pengertian ini adalah saklar lampu. Ketika kalian
tekan ON berarti terjadi hubungan sehingga dinotasikan 1. Ketika kalian
tekan OFF maka akan berlaku sebaliknya.
Elektronik digital atau atau rangkaian
digital apapun tersusun dari apa yang disebut sebagai gerbang logika.
Gerbang logika melakukan operasi logika pada satu atau lebih input dan
menghasilkan ouput yang tunggal. Output yang dihasilkan merupakan hasil
dari serangkaian operasi logika berdasarkan prinsip prinsip aljabar
boolean. Dalam pengertian elektronik, input dan output ini diwujudkan
dan voltase atau arus (tergantung dari tipe elektronik yang digunakan).
Setiap gerbang logika membutuhkan daya yang digunakan sebagai sumber dan
tempat buangan dari arus untuk memperoleh voltase yang sesuai.
Dasar pembentukan gerbang logika adalah
tabel kebenaran (truth table). Ada tiga bentuk dasar dari tabel
kebenaran yaitu AND, OR, dan NOT. Berikut penjelasan masing-masing
gerbang logika.
1. Gerbang logika AND
Gerbang AND mempunyai dua atau lebih dari
dua sinyal input tetapi hanya satu sinyal output. Dalam gerbang AND,
untuk menghasilkan sinyal keluaran berlogika high maka semua sinyal
masukan harus bernilai high. Gerbang logika AND pada Datashhet nama
lainnya IC TTL 7408
Simbol AND Logic Gate
Truth Table
Analogi Elektrikal
2. Gerbang Logika OR
Gerbang OR mempunyai dua atau lebih dari
dua sinyal input tetapi hanya satu sinyal output. Dalam gerbang OR,
untuk menghasilkan sinyal keluaran berlogika high hanya butuh salah satu
saja input berlogika high. Gerbang logika OR pada Datashhet nama
lainnya IC TTL 7432.
Simbol OR Logic Gate
3. Gerbang Logika Not
Gerbang NOT hanya mempunyai satu sinyal
input dan satu sinyal output. Dalam gerbang NOT, untuk menghasilkan
sinyal keluaran berlogika high sinyal masukan justru harus bernilai
low. Gerbang logika NOT pada Datashhet nama lainnya IC TTL 7404.
4. Gerbang Logika NAND
Gerbang NAND mempunyai dua atau lebih
dari dua sinyal input tetapi hanya satu sinyal output. Dalam gerbang
NAND, apabila salah satu input berlogika low maka output akan berlogika
high. Gerbang logika NAND pada Datashhet nama lainnya IC TTL 7400.
5. Gerbang Logika NOR
Gerbang NOR mempunyai dua atau lebih dari
dua sinyal input tetapi hanya satu sinyal output. Dalam gerbang NOR,
untuk menghasilkan sinyal keluaran berlogika high maka semua inputnya
harus berlogika low. Gerbang logika NOR pada Datashhet nama lainnya IC
TTL 7402.
6. Gerbang Logika Ex-Or
Gerbang Ex-Or mempunyai dua atau lebih
dari dua sinyal input tetapi hanya satu sinyal output. Dalam gerbang
Ex-Or, untuk menghasilkan sinyal keluaran berlogika high maka semua
sinyal masukan harus bernilai berbeda. Gerbang logika Ex-Or pada
Datashhet nama lainnya IC TTL 7486.
7. Gerbang Logika Ex-Nor
Gerbang Ex-Nor mempunyai dua atau lebih
dari dua sinyal input tetapi hanya satu sinyal output. Dalam gerbang
Ex-Nor, untuk menghasilkan sinyal keluaran berlogika high maka semua
sinyal masukan harus bernilai sama.Gerbang logika Ex-Nor pada Datashhet
nama lainnya IC TTL 74266.
Wednesday, October 16, 2013
MODUL TRANSFORMATOR
MODUL GENERATOR LISTRIK
BAHAN SUPER KONDUKTOR
A. Sejarah
Superkonduktor
Superkonduktor pertama kali ditemukan oleh
seorang fisikawan Belanda, Heike Kamerlingh Onnes, dari Universitas Leiden pada
tahun 1911. Pada tanggal 10 Juli 1908, Onnes berhasil mencairkan helium dengan
cara mendinginkan hingga 4 K atau 269oC. Kemudian pada tahun 1911, Onnes
mulai mempelajari sifat-sifat listrik dari logam pada suhu yang sangat dingin.
Pada waktu itu telah diketahui bahwa hambatan suatu logam akan turun ketika
didinginkan dibawah suhu ruang, akan tetapi belum ada yang dapat mengetahui
berapa batas bawah hambatan yang dicapai ketika temperatur logam mendekati 0 K
atau nol mutlak. Beberapa ilmuwan pada waktu itu seperti William Kelvin
memperkirakan bahwa elektron yang mengalir dalam konduktor akan berhenti ketika
suhu mencapai nol mutlak. Dilain pihak, ilmuwan yang lain termasuk Onnes
memperkirakan bahwa hambatan akan menghilang pada keadaan tersebut. Untuk
mengetahui yang sebenarnya terjadi, Onnes kemudian mengalirkan arus pada kawat
merkuri yang sangat murni dan kemudian mengukur hambatannya sambil menurunkan
suhunya. Pada suhu 4,2 K, Onnes mendapatkan hambatannya tiba-tiba menjadi
hilang. Arus mengalir melalui kawat merkuri terus-menerus.
Dengan tidak adanya hambatan, maka arus
dapat mengalir tanpa kehilangan energi. Percobaan Onnes dengan mengalirkan arus
pada suatu kumparan superkonduktor dalam suatu rangkaian tertutup dan kemudian
mencabut sumber arusnya lalu mengukur arusnya satu tahun kemudian ternyata arus
masih tetap mengalir. Fenomena ini kemudian oleh Onnes diberi nama
superkondutivitas. Atas penemuannya itu, Onnes dianugerahi Nobel Fisika pada
tahun 1913.
B.
Pengertian Superkonduktor
Superkonduktor merupakan bahan material yang memiliki hambatan listrik bernilai nol pada suhu yang sangat rendah. Artinya superkonduktor dapat menghantarkan arus walaupun tanpa adanya sumber tegangan. Karakteristik dari bahan Superkonduktor adalah medanmagnet dalam superkonduktor bernilai nol dan mengalami efek meissner. Resistivitas suatu bahan bernilai nol jika dibawah suhu kritisnya.
C. Kelompok Superkonduktor
Berdasarkan nilai suhu kritisnya, superkonduktor dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
1. Superkonduktor bersuhu kritis rendah
Superkonduktor jenis ini memiliki suhu kritis lebih kecil dari 23 K. Superkonduktor jenis ini sudah ditinggalkan karena biaya yang mahal untuk mendinginkan bahan.
2. Superkonduktor bersuhu kritis tinggi
Superkonduktor merupakan bahan material yang memiliki hambatan listrik bernilai nol pada suhu yang sangat rendah. Artinya superkonduktor dapat menghantarkan arus walaupun tanpa adanya sumber tegangan. Karakteristik dari bahan Superkonduktor adalah medanmagnet dalam superkonduktor bernilai nol dan mengalami efek meissner. Resistivitas suatu bahan bernilai nol jika dibawah suhu kritisnya.
C. Kelompok Superkonduktor
Berdasarkan nilai suhu kritisnya, superkonduktor dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
1. Superkonduktor bersuhu kritis rendah
Superkonduktor jenis ini memiliki suhu kritis lebih kecil dari 23 K. Superkonduktor jenis ini sudah ditinggalkan karena biaya yang mahal untuk mendinginkan bahan.
2. Superkonduktor bersuhu kritis tinggi
Superkonduktor jenis ini memiliki suhu kritis lebih besar
dari 78 K. Superkonduktor jenis ini merupakan bahan yang sedang dikembangkan
sehingga diharapkan memperoleh superkonduktor pada suhu kamar sehingga lebih
ekonomis.
D. Aplikasi Superkonduktor
Aplikasi Superkonduktor dalam kehidupan diantaranya :
a. Kabel Listrik.
Dengan menggunakan bahan superkonduktor, maka energi listrik tidak akan mengalami disipasi karena hambatan pada bahan superkonduktor bernilai nol. Maka penggunaan energi listrik akan semakin hemat.
b. Alat Transportasi
Penggunaan superkonduktor dalam bidang transportasi adalah Kereta Listrik super cepat yang dikenal dengan sebutan Magnetik Levitation (MAGLEV).
D. Aplikasi Superkonduktor
Aplikasi Superkonduktor dalam kehidupan diantaranya :
a. Kabel Listrik.
Dengan menggunakan bahan superkonduktor, maka energi listrik tidak akan mengalami disipasi karena hambatan pada bahan superkonduktor bernilai nol. Maka penggunaan energi listrik akan semakin hemat.
b. Alat Transportasi
Penggunaan superkonduktor dalam bidang transportasi adalah Kereta Listrik super cepat yang dikenal dengan sebutan Magnetik Levitation (MAGLEV).
BAHAN ISOLASI CAIR
Bahan isolasi cair digunakan sebagai
bahan pengisi pada beberapa peralatan listrik, misalnya : transformator,
pemutus beban, rheostat. Dalam hal ini bahan isolasi cair berfungsi sebagai
pengisolasi dan sekaligus sebagai pendingin. Karena itu persyaratan untuk bahan
cair yang dapat digunakan untuk isolasi antara lain : mempunyai tegangan tembus
dan daya hantar panas yang tinggi.
1.
Minyak Transformator
Minyak
transformator adalah minyak mineral yang diperoleh dengan pemurnian minyak
mentah. Dalam pemakaiannya, minyak ini karena pengaruh panas dari rugi-rugi di
dalam transformator akan timbul hidrokarbon. Selain berasal dari minyak
mineral, minyak transformator dapat pula yang dapat dibuat dari bahan organik,
misalnya : minyak trafo Piranol, Silikon. Sebagai bahan isolasi, minyak
transformator harus mempunyai tegangan tembus yang tinggi. Pengujian tegangan
tembus minyak transformator dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan
seperti ditunjukkan pada Gambar.
Gambar
4. Alat pengujian tegangan tembus minyak transformator
Jarak
elektroda dibuat 2,5 cm, sedangkan tegangannya dapat diatur dengan menggunakan
auto-transformator sehingga dapat diketahui tegangan sebelum saat terjadinya
kegagalan isolasi yaitu terjadinya locatan bunga api. Locatan bunga api dapat
dilihat lewat lubang yang diberi kaca. Selain itu dapat dilihat dari Voltmeter
tegangan tertinggi sebelum terjadinya kegagalan isolasi (karena setelah
terjadinya kegagalan isolasi voltmeter akan menunjukkan harga nol. Tegangan temus
nominal minyak transformator untuk tegangan kerja tertentu dapat dilihat pada
tabel 2.
Dengan demikian dapat diketahui apakah
minyak transformator ketahanan listriknya memenuhi persyaratan yang berlaku.
Ketahanan listrik minyak transformator dapat menurun karena pengaruh asam dan
dapat pula karena kandungan air.
2.
bahan isolasi cair lain
Minyak untuk kabel yang berisolasi
kertas dibuat lebih kental daripada minyak trafo, disamping itu terdapat pula
bahan isolasi kabel yang di impregnasi
dengan minyak yang kekentalan rendah dengan pemurnian yang tinggi, yaitu kabel
untuk tegangan ekstra tinggi yang diisi minyak.
Disamping bahan-bahan diatas, terdapat
pula isolasi cair sintetis yang berisi chloor (hidrokarbon seperti difenil C10H12).
Bahan-bahan ini diantaranya: sovol, askarel, araclor, pyralen, shibanol. Dan
bahan isolasi cair lain yang lebih mahal dari minyak trafo adalah minyak
silicon.
Untuk lebih lengkapnya silahkan download file-nya dengan cara klik bawah ini:
Subscribe to:
Posts (Atom)